ILMU
SOSIAL DASAR
Penyusun :
Mohamad Noor Fauzi
53417663
KELAS 1IA18
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur
saya panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan kemudahan, sehingga saya dapat menyelesaian makalah Ilmu Sosial Dasar.
Makalah ini telah
disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang saya miliki, kekurangan pasti
masih ada dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI
……………………………………………………………… 2
BAB 1
PENDAHULUAN …………………………………………………
3
A. Latar Belakang…………………………………………………… 3
B. Rumusan masalah………………………………………………… 4
C. Tujuan
Penulisan………………………………………………….
4
Bab 2
PEMBAHASAN……………………………………………………
5
A. Pengertian masalah Sosial……………………………………… 5
B. Penyebab Masalah
Sosial……………………………………… 5
C. Jenis-Jenis Masalah Sosial…………………………………… 6,7,8
D. Kondisi Masalah Sosial Di
Indonesia……………………… 9
E. Regulasi Masalah
Sosial…………………………………….. 10
F. Cara Mencegah Masalah
Sosial……………………………… 10
Bab 3
PENUTUP………………………………………………………
11
A.
Kesimpulan……………………………………………………
11
B. Saran………………………………………………………… 11
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Manusia
dilahirkan sebagai makhluk individu, selain itu manusia disebut juga sebagai
makhluk sosial, dimana manusia tidak akan lepas dari pengaruh lingkungannya.
Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi
dan berinteraksi dengan manusia lain atau disebut juga interaksi sosial.
Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan
yang berdasarkan norma dan nnilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam
masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu
sendiri dapat berlangsung dengan baik.
Didalam
kehidupan sehari-hari tentunya manusia tidak lepas dari hubungan antara satu
dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun
kelompok lain untuk dapat berinteraksi atau bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr.
Soerjono Soekamto, interaksi sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan
sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain
maka tidak mungkin ada kehidupan bersama.
Dalam berinteraksi
di kehidupan bermasyarakat, setiap individu diwajibkan untuk memiliki kesadaran
akan kewajibannya sebagai anggota kelompok masyarakat. Jika tidak adanya
kesadaran atas pribadi masing-masing, maka proses sosial itu sendiri tidak
dapat berjalan sesuai dengan yang di harapkan. Selain itu jika proses sosial
tidak berjalan dengan baik maka akan timbul masalah sosial. Masalah sosial
dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak
diharapkan.
Masalah sosial
muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masayarakat
dengan realita yang ada. Sumber masalah sosial, yaitu seperti proses sosial dan
bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga
yang memiliki kewenangan khusus, seperti tokoh masyarakat, pemerintah,
organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan masalah sosial ?
2.
Apa penyebab masalah sosial ?
3.
Jenis-jenis masalah sosial ?
4.
Kondisi masalah sosial di Indonesia ?
5.
Regulasi masalah sosial di Indonesia?
6.
Bagaimana cara mencegah masalah sosial ?
C. TUJUAN
PENULISAN
1. Menjelaskan tentang masalah sosial
2.
Menyebutkkan tentang penyebab masalah sosial
3.
Menyebutkan tentang jenis-jenis masalah sosial
4.
Meberitahukan kondisi masalah social di Indonesia
5.
Memberitahukan cara mencegah masalah sosial
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MASALAH SOSIAL
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
masalah berarti sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan ; persoalan.
masalah merupakan suatu keadaan yang bersumber dara hubungan antar a dua
faaktor atau lebih situasi yang membingungkan. Umumnya masalah disadari “ada”
saat merasakan bahwa keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan apa yang ia
inginkan.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia , sosial berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat.
Sosial merupakan segala sesuatu perilaku manusiayang menggambarkan hubungan non
individualis. Istilah tersebut sering dibandingkan dengan cabang-cabang
kehidupan manusia dan masyarakat dimanapun. Pengertian sosial ini merujuk pada
hubungan-hubungan manusia dengan organisasi untuk megembangkan dirinya.
Dari beberapa teori diatas dapat
disimpulkan bahwa masalah sosial merupakan suatu masalah atau persoalan yang harus diselesaikan yang berhubungan
dengan nilai-nilai social dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah social dipandang
oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak
diharapkan. Masalah social berkaitan erat dengan hal-hal yang menggangu
kedamaia didalam suatu kelompok msyarakat.
B. PENYEBAB MASALAH SOSIAL
Masalah sosial muncul akibat terjadinya
perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masayarakat dengan realita yang ada.
Sumber masalah sosial, yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya
masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan khusus, seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial,
musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Penyebab masalah sosial dapat dikategorikan
menjadi empat jenis faktor, antara lain sebagai berikut:
1. Faktor
Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor terbesar
penyebab terjadinya masalah sosial. Krisis global dan PHK mulai terjadi di
berbagai tempat dan dapat memicu tindak kriminal. Masalah tersebut didorong
adanya ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak,
misalnya pengangguran, anak jalanan, dan lain lain.
2. Faktor Budaya
Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor
budaya dipicu karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan nilai, norma, dan
kepentingan sosial akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat
heterogen / multikultural. Contoh masalah ini seperti, kenakalan remaja,
konflik antarsuku, diskriminasi gender, dan bahkan pengakuan hak milik
kebudayaan lintas negara.
Kenakalan remaja merupakan salah satu
masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya. Masalah sosial ini, sulit
dihilangkan karena remaja suka mencoba hal - hal baru yang berdampak negatif
seperti narkoba.
3. Faktor Biologis
Masalah ini dapat timbul akibat adanya
ketidaksesuaian keadaan lingkungan yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kondisi
biologis masyarakat, seperti adanya wabah penyakit menular, virus penyakit
baru, dan makanan beracun. Penyakit menular dapat menimbulkan masalah sosial
jika penyakit tersebut sudah menyebar di suatu wilayah.
4. Faktor Psikologis
Aliran sesat banyak terjadi di Indonesia
dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan
tapi aliran sesat masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini.
Selain aliran sesat, faktor psikologis yang menjadi faktor timbulnya masalah
sosial yaitu sakit jiwa, lemah ingatan, sukar menyesuaikan diri, dan lain -
lain.
C.
JENIS-JENIS MASALAH SOSIAL
1. Kesenjangan
sosial ekonomi
Dalam bahasa yang sederhana, kesenjangan
dapat dikatakan sebagai ketidak sesuaian antara harapan-harapan yang diinginkan
dengan kenyataan yang terjadi. Kesenjangan sosial ekonomi merupakan suatu
kondisi sosial dalam kehidupan masyarakat yang tidak seimbang akibat adanya
berbagai
perbedaan dalam kehidupan sosial ekonomi, terutama dalam hal keadilan,
kemakmuran, dan kesejahteraan.
Kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi
karena pembangunan dan modernisasi tidak dilaksanakan secara merata dan
berimbang. Ketidakmerataan dan ketidakseimbangan sangat membahayakan kehidupan
sosial karena dapat memicu terjadinya kecemburuan sosial yang mempengaruhi
goyahnya stabilitas nasional. Disamping itu, kesenjangan sosial dan ekonomi
akan terjadi mana kala hasil-hasil yang dicapai dalam pembangunan dan
modernisasi hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. Akibatnya, di satu
pihak berkembang golongan masyarakat kaya dan serba mewah, di sisi yang lain
berkembang golongan masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Terjadinya
kesenjangan dapat diawali dengan tidak meratanya kesempatan yang dimiliki oleh
anggota-anggota masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan, berusaha, memenuhi
kebutuhan pokok, maupun kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
Kesempatan untuk mendapatkan lapangan kerja dan kesempatan untuk berusaha hanya
dimiliki oleh sekelompok kecil masyarakat yang memiliki modal dan memiliki
kedekatan-kedekatan tertentu dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Akibatnya,
sebagian kecil masyarakat dapat menambah kekayaan, sedangkan yang lainnya masih
bergelut dengan kemiskinan.
Adapun
beberapa kesenjangan sosial yang disebabkan oleh proses pembangunan dan
modernisasi antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:
a) Timbulnya kelompok-kelompok sosial
tertentu, seperti pengangguran, pedagang asongan, pedagang kaki lima, pengemis
jalanan, pengamen, dan lain sebagainya,
b) Terjadi kelas-kelas sosial yang
disebabkan oleh perbedaan tingkat pendidikan,
c) Terjadi perubahan sosial budaya dalam
kehidupan masyarakat seperti pergaulan bebas, gaya rambut, mode pakaian, gaya
hidup, dan lain sebagainya yang semakin bersifat materialistis.
Sedangkan
kesenjangan yang terjadi dalam bidang ekonomi antara lain dapat disebutkan
sebagai berikut:
a) Terjadinya
jurang pemisah antara kelompok masyarakat kaya dengan kelompok masyarakat
miskin, dan
b) Berkembangnya budaya konsumerisme, yakni
gaya hidup yang menganggap bahwa barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan
sehingga mendorong untuk mengkonsumsi barang dan jasa secara berlebihan.
2. Kenakalan
remaja
Kenakalan remaja merupakan suatu bentuk
kelainan sikap dan tingkah laku di kalangan para remaja yang melanggar sistem
nilai dan sistem norma yang berlaku dalam kehidupan bersama. Terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan berkembangnya kenakalan remaja, yakni yang berasal dari
dalam diri para remaja (faktor intern) dan yang berasal dari luar diri para
remaja (faktorekstern).
Beberapa
faktor yang bersifat intern yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja antara
lain adalah:
a). cacat tubuh, baik yang disebabkan karena
faktor keturunan maupun akibat kecelakaan,
b) sifat dan pembawaan yang cenderung negatif
yang membawa kepada perilaku menyimpang,
c). munculnya berbagai konflik diri sebagai
akibat dari kekurangan dan kemiskinan yang dialami,
d). lemahnya kemampuan untuk mengendalikan diri
sebagai akibat dari kurangnya pembinaan mental spiritual, dan
e.) kurang mampunya melaksanakan langkah-langkah
penyesuaian dengan lingkungan sosial sehingga mencari pelarian dengan bergabung
dengan kelompok-kelompok remaja nakal.
Sedangkan
sebab-sebab kenakalan yang bersifat ekstern antara lain adalah:
a). kurangnya perhatian dari orang-orang dekat
seperti orang tua, guru, dan masyarakat di lingkungan sekitarnya,
b). gagalnya proses pendidikan, baik yang
dilaksanakan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun di lingkungan
masyarakat,
c). kurangnya penghargaan yang memadai dari
keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitarnya,
d). kurangnya sarana dan prasarana yang dapat
dimanfaatkan untuk mengisi waktu senggang,
e). kurang tepatnya pendekatan yang dilaksanakan
oleh keluarga, sekolah, dan masyarakat, dan
f). terdapatnya peluang dan kesempatan bagi para
remaja untuk menyalurkan hasrat dan keinginan negatifnya.
D. KONDISI MASALAH SOSIAL DI INDONESIA
Secara umum
ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya msalah kemiskinan, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya
tingkat pendidikan
Rendahnya
tingkat pendidikan seseorang dapat memicu terjadinya kemiskinan. Hal ini karena
individu tersebut tidak memiliki pengetahuan atau pendidikan, keterampilan yang
memadai yang dapat digunakan untuk mencari penghasilan dan dapat menaikkan
taraf hidup individu tersebut serta mampu memenuhi kebutuhannya.
2. Kurangnya
kreativitas individu
Jika seseorang
dapat menggunakan kretivitasnya, tidak dipungkiri mereka dapat memiliki
penghasilan yang dapat menaikkan taraf hidup mereka. Mereka dapat menggunakan
sarana prasarana dan segala aspek yang ada untuk mencari dan mendapatkan sumber
penghasilan.
3. Tingkat
kelahiran yang tinggi
Tingkat
kelahiran yang tinggi ini juga dapat memicu terjadinya kemiskinan di Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh adanya pengeluaran biaya yang lebih besar, sehingga
dapat dimungkinkan harta kekayaannya lama kelamaan akan terkuras. Namun hal ini
berbeda untuk kelompok sosial yang memiliki penghasilan yang cukup bahkan lebih
atau tetap. Mereka menganggap masih mampu menghidupi anggota keluarganya. Maka
mereka tidak dianggap sebagai kelompok sosial miskin. Hal ini tampak sebagian
besar di kota-kota besar.
4. Pengaruh
lingkungan hidup atau tempat tinggalnya
Lingkungan
hidup dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan.Seseorang yang berada di lingkungan
miskin pasti akan ikut terbawa arus kemiskinan.apalagi individu-individu dalam
kelompok tersebut adalah individu-individu yang tidak mampu mengurusi dirinya
sendiri dan tidak mampu memenuhi kebutuhannya serta berada dalam gelombang
kebodohan atau kelompok yang anggota kelompoknya senantiasa malas untuk
bekerja.
5. Keturunan
Tingkat
ekonomi dari kelompok sosialnya dapat mempengaruhi dengan jelas. Individu yang
berasal dari golongan miskin, tidak menutup kemungkinan akan memyebabkan ia
ikut miskin. Karena orang tuanya tidak mampu mencukupi segala kebutuhannya,
sehingga mereka menganggap kehidupannya adalah takdir yang telah digariskan
oleh Yang Maha Kuasa. Sehingga kurang adanya kemauan dan usaha untuk mengubah
keadaannya.
E. REGULASI MASALAH SOSIAL
Pemerintah
Indonesia telah membuat beberapa undang-undang tentang masalah sosial antara
lain:
UNDANG-UNDANG
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL
Pembangunan
kesejahteraan sosial merupakan perwujudan dari upaya mencapai tujuan bangsa
yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Sila kelima Pancasila menyatakan bahwa keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, dan Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 mengamanatkan negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
F. CARA MENCEGAH MASALAH SOSIAL
1). Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
2). Pengentasan kemiskinan, terutama terhadap
keluarga yang berada di bawah garis
kemiskinan.
3). Mendirikan
lembaga-lembaga yang dapat menampung anak-anak yatim dan anak-anak yang
terlantar
4). Memberikan
Pendidikan Gratis bagi masyarakat yang tidak mampu.
5). Membangun
sarana dan prasarana untuk menyalurkan bakat dan minat para remaja,
seperti olah raga,
kesenian, dan sebagainya
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari beberapa teori diatas dapat
disimpulkan bahwa masalah sosial merupakan suatu masalah atau persoalan yang harus diselesaikan yang berhubungan
dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah sosial
muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat
dengan realita yang ada.
Penyebab
masalah sosial dapat dikategorikan menjadi empat jenis faktor, antara lain
sebagai berikut :
1. Faktor Ekonomi
2. Faktor Budaya
3. Faktor Biologis
4. Faktor Psikologis
Jenis-jenis
masalah sosial :
1. Kesenjangan
sosial ekonomi
2. Kenakalan
remaja
Cara mencegah
masalah sosial :
1). Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
2). Membangun
sarana dan prasarana untuk menyalurkan bakat dan minat para remaja, seperti
olah raga, kesenian, dan sebagainya
B. SARAN
Untuk menghadapi masalah sosial dibutuhkan
sikap yang bijaksana dan cermat dalam meneliti sebuah masalah sosial itu. Tidak
menghakimi seseorang yang tersangkut masalah sosial secara langsung, karena
Indonesia memiliki hukum yang baik untuk mengatasi hal-hal seperti itu. Dan
sebaiknya untuk para remaja di sarankan untuk memilih teman pergaulan yang
tidak memiliki pergaulan yang menyimpang , karena seorang anak remaja lebih
mudah untuk dipengaruhi.
DAFTAR PUSTAKA
0 Komentar:
Post a Comment