Tuesday, March 30, 2021

Komputasi Modern M4

 

MAKALAH

DATABASE NO SQL

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pengantar Komputasi Modern

Dosen : Ertie Nur Hartiwati, S.Kom.,MMSI

 



 

Penyusun:

Mohamad Noor Fauzi (53417663)

 

 

 

 

KELAS 4IA22

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

2021

DAFTAR ISI

 

JUDUL ....................................................................................................                 i

DAFTAR ISI ...........................................................................................                 ii

BAB I                         PENDAHULUAN ...........................................................                1

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................                 1

1.2. Batasan Masalah ........................................................                 1

1.3. Tujuan Pembahasan ....................................................                1

BAB II            PEMBAHASAN ..............................................................                2

2.1. Pengertian SQL .........................................................                 2

2.2. Pengertian NoSQL .....................................................                2

2.3. Struktur NoSQL .........................................................                3

2.4. Perbedaan SQL dan NoSQL ......................................                4

2.5. Kelebihan NoSQL daripada SQL ..............................                5

2.6. Kekurangan NoSQL daripada SQL ...........................                6

2.7. MongoDB ..................................................................                 7

2.8. MySQL ......................................................................                 8

BAB III          PENUTUP .......................................................................                 10

3.1. Kesimpulan ................................................................                 10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................                11

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1. Latar Belakang

Perkembangan internet dan cloud computing telah mendorong ketersediaan database untuk dapat menyimpan dan memproses data besar secara efektif serta menuntut kinerja tinggi saat membaca dan menulis. NoSQL Database merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menangani masalah tersebut. NoSQL Database berbasis document stored merupakan salah satu jenis database NoSQL yang terdapat pada saat ini. NoSQL database dapat bekerja lebih cepat dibandingkan basis data relasional.

 

1.2. Batasan Masalah

Agar penekanan tujuan dalam makalah ini tepat mencapai sasaran, maka batasan masalah sebagai berikut :

1.      Hanya terdapat penjelasan database NoSQL dan SQL

2.      Hanya terdapat 1 contoh kasus yaitu MongoDB dan MySQL

 

1.3. Tujuan Pembahasan

Tujuan yang akan dicapai dalam makalah ini adalah penjelasan tentang database NoSQL (Nonrelasinal) database.

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.2. Pengertian SQL

SQL adalah akronim dari Structured Query Language, yaitu sebuah konsep basis data yang tersusun dari skema, tabel, kolom, dan baris. Query atau sintaks pemanggilan data pada database SQL memanfaatkan media relasi tabel. Beberapa kelompok data dari tabel-tabel yang berbeda dapat dipanggil bersamaan secara serentak.

2.2. Pengertian NoSQL

Sebuah konsep serta model basis data yang fleksibel. Secara general maupun spesifik NoSQL tidak mengikuti kaidah-kaidah database relasional (RDBMS). NoSQL tidak pula menggunakan bahasa query SQL. NoSQL adalah sebuah model database yang berbeda dibandingkan dengan SQL.

Istilah NoSQL pertama kali dipublikasikan oleh Carlo Strozzi pada 1998 untuk menamakan basis data yang sedang ia kembangkan saat itu, ‘Strozzi NoSQL open-source relational database’. Strozzi mengutarakan bahwa cara kerja NoSQL saat itu ‘sangat berbeda’ dengan relational-database secara keseluruhan, itulah alasan kenapa ia menyebutnya ‘NoREL’ yang merujuk pada istilah ‘No Relational’.

Pada akhir tahun 2000, pengembangan NoSQL mulai dilanjutkan lagi, dengan tujuan untuk mengatasi keterbatasan SQL khususnya pada aspek skalabilitas dan potensi pendataan multi-struktur-nya.

Pada awal tahun 2009, Johan Oskarsson, salah seorang developer dari Last.fm memperkenalkan kembali istilah NoSQL ketika ia mengorganisasikan sebuah even untuk mendiskusikan “open source distributed, non relational databases” (terdistribusi sebagai sumber terbuka, basis data non relational).

Database NoSQL dikembangkan sebagai harapan untuk menyelesaikan masalah-masalah klasik pada database SQL. Database NoSQL berbeda dengan database SQL yang metode penyimpanan datanya hanya satu tipe saja.

 

2.3. Struktur NoSQL

Struktur database NoSQL lebih dinamis dan fleksibel dengan empat (4) jenis model penyimpanan data yaitu sebagai berikut beserta contoh dan definisi singkatnya.

1.      Key-value (KV) store: ArangoDB, Apache Ignite, Oracle NoSQL Database, Couchbase, Dynamo, Redis, Riak. Penyimpanan KV menggunakan assosiative array, juga dikenal sebagai map atau dictionary sebagai dasar data modelnya. Pada model ini, data disajikan sebagai sebuah koleksi KV yang berpasangan.

2.      Document-based: Apache CouchDB, ArangoDB, BaseX, Clusterpoint, Couchbase, Cosmos DB, IBM Domino, MarkLogic, MongoDB, OrientDB, Qizx, RethinkDB. Konsep penyimpanan data document-based adalah sebuah gagasan dari konsep sebuah ‘dokumen’. Dimana setiap implementasi basis data dari document-based umumnya diasumsikan bahwa dokumen-dokumen tersebut di-enkapsulasi (encapsulate) dan di-encode ke dalam suatu format standar encoding.

3.      Column-based: Accumulo, Cassandra, Scylla, HBase. Bisa disebut juga model wide-column, memungkinkan akses data yang sangat cepat dengan memanfaatkan row key, column name, dan cell timestamp. Fleksibilitas dari skema dari jenis database ini memungkinkan record pada kolom-kolomnya (column) tidak harus konsisten. User dapat menambahkan kolom pada satu row yang spesifik tanpa harus menambahkannya di setiap record.

4.      Graph-based: AllegroGraph, ArangoDB, InfiniteGraph, Apache Giraph, MarkLogic, Neo4J, OrientDB, Virtuoso. Dalam teorinya, struktur graph-based tediri dari vertices dan edges (data dan connnections) yang bisa disebut sebagai data relationship. Graphs berperilaku serupa sebagaimana manusia berpikir, data tersusun dalam relasi yang spesifik di antara unit-unit data yang memiliki ciri-cirinya tersendiri. Database jenis ini berguna untuk memvisualisasikan, menganalisa, serta membantu Anda untuk menemukan keterhubungan di antara data-data yang berbeda-beda.




Gambar 2.1. Model Penyimpanan Data

 

2.4. Perbedaan SQL dan NoSQL

Fungsi database NoSQL sama dengan fungsi database SQL klasik, namun dengan sisi kelebihan dan kekurangannya sendiri. Seperti RDBMS SQL pada umumnya, NoSQL berguna untuk mengolah data-data dan menyimpannya untuk dimanfaatkan kembali atau diakses baik oleh Server maupun Client. Data-data tersebut tersimpan secara konsisten sehingga baik dari Server maupun Client melihat data yang sama.

NoSQL menganut kaidah BASE, yaitu Basically Available, Soft state, dan Eventual consistency. Data di dalamnya dapat berubah meski tidak ada input, ia seperti RDBMS dengan Trigger yang terpasang secara otomatis. Karena itu NoSQL lebih cocok dan sesuai digunakan untuk aplikasi yang memerlukan perubahan yang rapidly (cepat) karena sifatnya yang lebih dinamis dan fleksibel.



Gambar 2.2. Perbedaan SQL dan NoSQL

 

2.5. Kelebihan NoSQL daripada SQL

Pada beberapa kasus NoSQL dinilai dapat bekerja lebih baik daripada SQL yang berbasis relasional, diantaranya sebagai berikut.

1.      Perlu menyimpan data dalam jumlah yang besar dengan skema yang tidak konsisten.

Skema data pada NoSQL tidak fixed seperti halnya pada SQL, perubahan struktur dan skema yang sewaktu-waktu bisa berubah bisa ditangani dengan mudah tanpa harus merubah konsistensi data di database itu sendiri.

2.      Memerlukan komputasi dan penyimpanan data secara cloud-based. Sebagian besar database NoSQL dibuat dan dirancang agar bisa bekerja di data-center yang berbeda dan dijalankan sebagai sistem terdistribusi. Dalam kasus ini Anda sebagai pegguna NoSQL akan diuntungkan, karena Anda dapat memanfaatkan akses ke berbagai infrastruktur komputasi berbasis cloud.

3.      Tidak perlu mempersiapkan data sebagaimana apabila Anda menggunakan RDBMS (SQL), Anda bahkan dapat memigrasikan data yang sudah terstruktur dari satu versi aplikasi ke versi update setelahnya, kapan saja desain aplikasinya di-update. Sifat dinamis NoSQL dapat ikut berkembang bersama dengan perubahan aplikasinya.

 

2.6. Kekurangan NoSQL daripada SQL

Dalam konsep database RDBMS, terdapat kaidah ACID, yaitu empat (4) kaidah transaksi data. ACID merupakan akronim dari Atomic, Concistent, Isolated, dan Durable.

1.      Atomic artinya setiap record atau row adalah data yang unik, tidak bisa digantikan data yang lain.

2.      Consistent, setiap baris data adalah data yang konsisten, maksudnya data akan tetap konsisten setelah dieksekusi dengan suatu operasi tertentu. Server maupun client akan melihat data yang sama.

3.      Isolated artinya setiap perubahan satu record adalah satu transaksi yang independen, tidak ada hubungannya dengan transaksi record lainnya.

4.      Durable, artinya setelah transaksi selesai, efek dari perubahan record tersebut tersimpan secara solid dan permanen.

 

2.7. MongoDB

MongoDB merupakan salah satu basis data NoSQL. Metode yang digunakan oleh MongoDB adalah document-store/document-oriented dimana penyimpanan data dimasukkan kedalam dokumen seperti Javascript Object Notation (JSON). Dalam konsep MongoDB tidak ada yang namanya table, kolom ataupun baris yang ada hanyalah collection (ibaratkan tabel), document (Ibaratkan record). Data modelnya sendiri disebut BSON dengan struktur mirip dengan JSON.

 

2.7. MySQL

MySQL ( MY Structure Query Language ) Adalah salah satu Basis Data Management System ( DBMS ) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainnya. MySQL berfungsi untuk mengolah Basis Datamenggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemprograman PHP juga sangat mendukung atau mensupport dengan Basis Data MySQL.

Sedangkan MySQL merupakan Basis Data yang paling digemari dikalangan programmer web, dengan alasan bahwa program ini merupakan Basis Data yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. Sebagai sebuah Basis Data server yang mampu untuk memenajemen Basis Data dengan baik, mysql terhitung merupakan Basis Data yang paling digemari dan paling banyak digunakan dibanding Basis Data lainnya. Selain mysql masih terdapat beberapa jenis Basis Data server yang juga memiliki kemampuan yang juga tidak bisa dianggap enteng, Basis Data itu adalah Oracle dan PostgreSQL.

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1. Kesimpulan

Secara keseluruhan hasil yang diperoleh dari pembahasan diatas ialah database NoSQL khususnya MongoDB dan SQL khususnya MySQL. Pada intinya MongoDB tidak memerlukan relational yang sangat kompleks seperti MySQL, tetapi NoSQL pun mempunyai performa yang baik daripada MySQL. Penggunaan service database tergantung kebutuhan dari suatu client.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

[1] Gunawan Rohmat. “Pengukuran Query Respon Time Pada NoSQL Database Berbasis Document Stored”, Jurnal Siliwangi, vol. 4, no. 2, 2018.

[2] S.D. Akhmad Aan & Yustanti Wiyli. “Perbandingan Penggunaan NoSQL MongoDB dan MySQL Pada Basis Data Forum Komunikasi”, Jurnal Manajemen Informatika, vol.6, no.1, 2016.

[3] Saputro Nur, 2020. “Apa itu NoSQL?”, https://www.nesabamedia.com/pengertian-nosql/ (diakses tanggal 7 Maret 2020)

 

0 Komentar:

Post a Comment

 

FAUZI BLOG! Copyright © 2011 | Template design by FAUZI BLOG! | Powered by Blogger