Manusia dapat diartikan berbeda-beda dari segi
biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara
biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang
berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup;
dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah
berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang
baru lahir entah laki-laki atau perempuan.
Fisik
Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai
salah satu dari berbagai spesies di muka Bumi. Manusia menggunakan daya
penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan adanya kedua kaki untuk
menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi objek
menggunakan jari jempol (ibu jari).
Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam
hingga putih kemerahan. Secara umum, orang dengan nenek moyang yang berasal
dari daerah yang terik mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan dengan orang
yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat sedikit sinar matahari.
(Namun, hal ini tentu saja bukan patokan mutlak, ada orang yang mempunyai nenek
moyang yang berasal dari daerah terik, dan kurang terik; dan orang-orang
tersebut dapat memiliki warna kulit berbeda dalam lingkup spektrumnya.) Rata-rata,
wanita memiliki kulit yang sedikit lebih terang daripada pria.
Mental
Pengujian membuktikan bahwa sebuah simpanse yang
sudah bertumbuh sempurna memiliki kemampuan yang hampir sama dengan seorang
anak manusia berumur empat tahun untuk mengenali bayangannya di cermin.
Habitat
Pandangan konvensional dari evolusi manusia
menyatakan bahwa manusia berevolusi di lingkungan dataran sabana di Afrika.
(lihat Evolusi manusia). Teknologi yang disalurkan melalui kebudayaan telah
memungkinkan manusia untuk mendiami semua benua dan beradaptasi dengan semua
iklim. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, manusia telah dapat mendiami
sementara benua Antartika, mendiami kedalaman samudera, dan ruang angkasa,
meskipun pendiaman jangka panjang di lingkungan tersebut belum termasuk sesuatu
yang hemat. Manusia, dengan populasi kurang lebih enam miliar jiwa, adalah
salah satu dari mamalia terbanyak di dunia. Sebagian besar manusia (61%)
berkediaman di daerah Asia. Mayoritas sisanya berada di Amerika (14%), Afrika
(13%) dan Eropa (12%), dengan hanya 0.3% di Australia.
Asal Mula
Hewan terdekat dengan manusia yang masih bertahan
hidup adalah simpanse; kedua terdekat adalah gorila dan ketiga adalah orang
utan. Sangat penting untuk diingat, namun, bahwa manusia hanya mempunyai
persamaan populasi nenek moyang dengan hewan ini, dan tidak diturunkan langsung
dari mereka. Ahli biologi telah membandingkan serantaian pasangan dasar DNA
antara manusia, dan simpanse, dan memperkirakan perbedaan genetik keseleruhan
kurang dari 5%. Telah diperkirakan bahwa garis silsilah manusia bercabang dari
simpanse sekitar 5 juta tahun lalu, dan dari gorila sekitar 8 juta tahun lalu.
Namun, laporan berita terbaru dari tengkorak hominid berumur kira-kira 7 juta
tahun sudah menunjukkan percabangan dari garis silsilah kera, membuat gagasan
kuat adanya percabangan awal silsilah tersebut.
REFERENSI :
https://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
0 Komentar:
Post a Comment